Penambahan Program Studi Reguler Sore : Komitmen Dosen sangat Diharapkan - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Sabtu, 06 Oktober 2012

Penambahan Program Studi Reguler Sore : Komitmen Dosen sangat Diharapkan


Memasuki tahun ajaran baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menambah tiga program studi baru untuk reguler sore, yaitu Pendidikan Matematika, PGSD, dan Pkn. Rencana ini merupakan rekomendasi dari pihak fakultas atas keputusan bersama mengingat banyaknya peminat calon mahasiswa baru di FKIP.
Pembantu Dekan 1, Syafrudin mengatakan “Kita sudah mengirimkan proposal tiga bulan sebelumnya dan pihak Rektorat menyetujui dengan pertimbangan studi kelayakan masing-masing jurusan.
Alasan tiga prodi ini dibangun karena hanya ketiga prodi tersebut yang tidak membutuhkan laboratorium dan khususnya untuk prodi PGSD pada tahun 2014 mendatang akan ada 6000 lebih guru SD yang akan di pensiunkan.
Hal ini juga menjadi pertimbangan pihak Rektorat untuk memberikan peluang bagi calon mahasiswa PGSD khususnya. Namun, jika laboratorium di FKIP sudah lengkap maka untuk selanjutnya akan di rencanakan untuk penambahan prodi Kimia, Biologi dan Fisika di reguler sore. Dalam hal ini Kepala jurusan PKn Ni Made Novi Suryanti juga menanggapi “Penambahan kelas untuk prodi PGSD, Matematika dan Pkn khususnya sebenarnya memberikan peluang bagi calon mahasiswa yang berminat di Pkn, karena dari pada mereka masuk di universitas swasta jadi lebih baik kita yang menampung mereka disini.”
Penambahan kelas untuk reguler sore tentu membutuhkan berbagai macam kesiapan khususnya dari segi sarana prasarana. Merujuk pada jumlah mahasiswa untuk reguler sore yang tentunya juga akan semakin bertambah. Syafrudin selaku Pembantu Dekan 1 menuturkan bahwa ternyata ruangan di reguler sore banyak yang kosong. Dari jumlah ruangan yang ada di FKIP sebanyak 29 ruangan jika di hitung dengan PKn hanya 11 ruangan yang di pakai dan sisanya kosong, di tambah dengan gedung E yang akan segera di selesaikan.
Adapun biaya SPP untuk ketiga program studi ini Pembantu Dekan 1 menjelaskan bahwa ada sedikit perbedaan sekitar Rp.100.000 lebih. Alasannya karena reguler sore nonsubsidi pemerintah (untuk membayar gaji dosen operasional dll) sama halnya dengan dua program studi yang sudah lebih dulu ada di reguler (Bastrindo dan Bahasa Inggris). Sementara di reguler pagi mendapat subsidi dari pemerintah untuk biaya operasional lainnya.
Pembantu Dekan 1 mengakui tidak ada penambahan tenaga pengajar ataupun kekhawatiran dari pihak fakultas sendiri mengenai akan bentroknya waktu mengajar dosen reguler pagi dengan di tambahnya kelas untuk tiga program studi tersebut. Karena ternyata dosen di FKIP tidak  banyak yang hanya mempunyai satu atau dua kali pertemuan dalam seminggu dengan mahasiswa. Akibatnya ada beberapa dosen yang memanfaatkannya untuk mengajar di luar. Dengan di bukanya kelas tambahan untuk reguler sore maka secara otomatis akan menambah jam pertemuan dosen yang bersangkutan. Kemudian tanggapan dari semua masyarakat fakultas mengenai penambahan kelas untuk reguler sore di setujui dan di dukung oleh berbagai pihak.
Andri Jaya ketua HMPS Matematika menanggapi “Ada sisi positif dan negatifnya, positifnya peminat Matematika banyak. FKIP menyediakan banyak kesempatan bagi peminat tersebut untuk mendalami Matematika sehingga dapat terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Akan tetapi sisi negatifnya tidak ada kesiapan sarana prasarana dan tenaga pendidik bagi mahasiswa peminat Matematika. Misalnya saja di buku pedoman penyelenggaraan pendidikan, jumlah dosen matematika yang tercantum hanya ada 17 dosen.
Begitu juga dengan ketua program studi Matematika (29/8) Drs.Arjudin,M.Si menuturkan bahwa program studi Matematika membuka dua kelas baru dikarenakan banyaknya peminat. Terlihat juga dari jumlah yang sangat meningkat dari pedaftar 1494 pada tahun 2011.
Ia menjelaskan “Saya rasa dosen-dosen yang mengajar di prodi Matematika ini masih cukup untuk mengajar dua kelas lagi di regular sore melihat SKS yang di ajarkan hanya delapan sampai sembilan SKS saja,” namun ketika dipertanyakan mengenai komitmen beliau dan para dosen yang mengajar di program studi Matematika --dikarenakan banyak mahasiswa yang mengeluh terutama melihat dosen-dosen yang lebih sibuk dengan proyek-proyek di luar lingkungan kampus seperti PLPG dan  sebagainya-- beliau meyakinkan bahwasannya ia akan mengkoordinir  dosen-dosennya untuk tetap mengutamakan tugas dan kewajibanya untuk mengajar mahasiswa.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan bertambahnya dua kelas baru untuk regular sore program studi Matematika tentunya harus juga ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai baik dari segi kelas, laboratorium, dan teknologi penunjang lainnya, iamengatakan bahwa dari segi kelas tentunya tidak akan terjadi bentrok dengan kelas reguler pagi karena jam belajar dari reguler sore yang di mulai dari pukul dua siang.
Harapan kedepannya untuk kelas tambahan regular sore program studi Matematika ini ia berharap “Yah, saya berharap dengan di bukanya regular sore khususnya program studi matematika akan dapat mengakomodir banyaknya peminat yang ingin masuk selain itu saya mengharapkan nantinya lulusan dari FKIP Unram ini menjadi lulusan yang terbaik dan dosen termotivasi untuk selalu mengembangkan dirinya dalam dunia pendidikan dan tahun kedepannya program studi matematika lebih dilibatkan lagi dalam penentuan banyaknya kuota untuk mahasiswa baru”.
Untuk program studi PGSD sendiri, ditemui di tempat yang berbeda ketua jurusan PGSD Nurul Kemala Dewi, S.Sn menuturkan alasan di bukanya regular sore untuk program studi PGSD tidak jauh berbeda dengan Drs.Arjudin,M.Si. Mengenai tenaga pendidik beliau menjelaskan bahwa dosen yang terdaftar untuk mengajar di program studi PGSD yang berjumlah 40 orang sudah lebih dari cukup, tidak lepas lagi mengenai sarana dan prasarana kelas pun ia meyakinkan bahwa banyak kelas yang tersedia untuk mahasiswa baru nantinya.
Lain lagi halnya dengan Harpan ketua HMPS PGSD yang menyatakan kekurangsetujuannya atas penambaan prodi reguler sore ini. Dilihat dari sarana memang terlihat memenuhi, namun dari pihak dosen sendiri tidak jarang terjadi penumpukan jam karena dosen yang pindah jam kuliah. “Sebenarnya bagus kalo mau ditambah, jadi kita bisa berkompetisi lebih keras. Namun dilihat juga besok, kalau banyak lulusan tapi lapangan kerja kurang, kan banyak yang menganggur. Kami juga minta komitmen dari para dosen untuk tidak hanya berkata siap, yang namanya sudah siap jadi dosen disini, otomatis juga harus siap ditempatkan kapan saja waktunya. Jangan ditinggal untuk proyek,” jelasnya. Mengenai penambahan ini masih menjadi percobaan, mahasiswa jurusan sendiri mendukung jika itu berdampak positif dan tidak semakin menyulitkan proses perkuliahan kedepannya. [Nadia/Eva/Nuri/Annisa]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar