PERINGATAN HARI GURU KE-67 DI TENGAH RENOVASI KAMPUS - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Rabu, 23 Januari 2013

PERINGATAN HARI GURU KE-67 DI TENGAH RENOVASI KAMPUS


Peringatan hari guru ke-67 suskes dihelat mahasiswa program studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah pada hari Senin (26/11), walaupun kondisi kampus kurang kondusif.
Peringatan hari guru tersebut menyajikan rangkaian acara mulai dari teatrikal, pembacaan puisi hingga bagi-bagi bunga. Acara yang mengusung tema Wujudkan Generasi Guru yang Bertanggung Jawab Bukan yang Berkewajiban ini disutradarai langsung oleh Laila Fajri mahasiswa Bastrindo semester tujuh.
Ia mengungkapkan bahwa dengan moment peringatan hari guru ini diharapkan guru zaman sekarang tidak hanya menggugurkan kewajibannya sebagai guru, namun harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi  terhadap anak didiknya.
Saat dijumpai di tempat latihan (25/11) kemarin, ia menegaskan bahwa acara ini bertujuan utama untuk menggugat atau mencari adakah guru yang idealis di zaman sekarang ini, dan untuk mahasiswa sendiri ini sebagai step awal untuk menjadi guru yang ideal, serta bagi dosen diharapkan untuk memperbaiki kinerjanya.
Acara ini menghadirkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa, karena waktu yang kurang tepat saat acara berlangsung. Kondisi kampus yang sedang dalam renovasi besar-besaran mengaburkan antusias mahasiswa untuk menyaksikan acara ini.
Suara drum yang dibunyikan untuk menandakan acara teatrikal akan segera dimulai seolah-olah seirama dengan bunyi kegaduhan pekerja renovasi kampus. Sehingga beberapa mahasiswa kontra dengan acara ini, W.D mahasiswa semester sembilan berpendapat “Menurut saya pementasannya sia-sia karena tidak ada gunanya berteriak-teriak dalam kondisi ramai seperti ini, siapa yang mau dengar?!”
Hal senada juga disampaikan Ricky mahasiswa Bahasa Inggris semester lima “Dari segi penampilan sih bagus hanya sayang terkendala kondisi yang tidak kondusif, tapi harapan saya semoga dengan hari guru ini kualitas pendidikan lebih baik, dengan begitu kualitas mahasiswa bisa lebih baik lagi.”
Komentar yang sedikit berbeda dilontarkan M. Zahid ketua HMPS Bastrindo “Alhamdulillah saya cukup bahagia karena acara kami berjalan lancar, dan tanggapan teman-teman beserta para dosen cukup baik.”
Di balik pro kontra dari mahasiswa, dosen memiliki penilaiannya sendiri terhadap acara tersebut. Pak Syaiful Musadat yang baru saja tiba di kampus, dan langsung mendapat banyak bunga dari mahasiswa menyatakan bahwa, “Seharusnya acara ini bukan seremonial semata yang penting adalah implementasinya. Saya berharap semangat hari guru bukan hanya milik mahasiswa Bastrindo tapi program studi yang lain juga harus memiliki semangat yang sama. Dan mestinya program studi Bastrindo merangkul program studi lain untuk sama-sama terlibat dalam acara ini, bila perlu dosen juga harus berpartisipasi dalam acara ini. Saya berharap semangat kalian jangan hari ini saja tetapi juga harus semangat di perkuliahan.”
Hal senada juga disampaikan oleh dosen Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah lainnya, seperti yang ditukas Ibu Wahidah “Saya menyambut baik ekspresi mahasiswa, yang perlu dipahami bahwa sebagai generasi penerus harus bisa lebih baik. Karena dunia pendidikan kita selalu memiliki kekurangan dari dulu jadi harus diperbaiki, karena tanpa guru generasi kita tidak ada apa-apanya, tanpa guru segalanya akan buta.”
Di sela kesibukannya, Bapak Mahmudi Efendi pun turut memberikan komentarnya “Saya merasakan suasana yang dramatis dan keharuan, harapan saya calon guru bisa mempersiapkan diri lebih nyata dalam bentuk kemampuan professional karena kedepan guru memiliki peran penting.” (husnul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar